-->
    |

Media Massa Harus Ikut Mengedukasi Masyarakat

Faktanews.id - Perhimpunan Mahasiswa Jakarta kembali menggelar diskusi publik. Tema diskusi bertajuk "Optimalisasi Peran Media Dan Milenial Dalam Mewujudkan Rokonsiliasi Pasca Pemilu 2019". Diskusi berlangsung di Hotel Sofyan, Jakarta Selatan, Kamis (22/8/2019).

Hadir sebagai narasumber adalah pengurud Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Dar Edi Yoga, Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo, dan Ketua Umum GPII Masri Ikoni.

Edi menyampaikan bahwa kebebasan pers di Indonesia mengalami peningkatan pasca reformasi. Namun demikian, hal itu tidak berbanding lurus dengan kekerasan yang dialami wartawan.

"Kekerasan kepada wartawan masih terjadi. Kemarin di DPR," ujar dia.

Dia juga menegaskan bahwa masih banyak pengaduan media massa ke Dewan Pers terkait pemberitaan. Dan dia menyangkan jika masyarakat mengankses informasi hanya bersumber pada media sosial.

"Masyarakat lebih tertarik di medsos karena penyebarannya luar biasa. Saya tidak tau kenapa, apa karena kemasan yang digoreng pihak-pihak tertentu," tandas dia.

Di tempat yang sama, Karyono Wibowo juga menyampaikan hal serupa. Dia mengatakan peran media cukup luar biasa. Media sebagai agen control, jangan hanya menyebarkan informasi, tapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat.

"Jadi informasi yang disampaikan harus mengedukasi masyarakat. Media harus ikut meredam konflik," katanya.

Menurut Karyono, jika media tak memberikan edukasi terhadap masyarakat maka polarisasi yang terjadi semakin menguat. Apalagi, kata dia, polarisasi masyarakat ini disebabkan karena perbedaann pilihan politik, seperti yang terjadi pada masa Pilpres 2019 lalu.

"Karena pemberitaan media dampaknya luar biasa. Dampaknya disintegrasi bangsa," katanya.

Karyono junga mengingatkan elit politik tidak agar menggunakan isu SARA dalam kontestasi politik. Sebab, lanjut dia, jika isu SARA yang digaungkan untuk menjatuhkan lawan politik maka masyarakat semakin terpolarisasi.

"Kalau diperbaiki, itu sangat lama. Ibarat luka, lukanya terlalu dalam," katanya.

Adapun Masri Ikoni menyampaikan bahwa peran media cukup vital dalam menyejukkan situasi dan kondisi bangsa. Dalam kontestasi politik, Masri mengatakan media tidak hanya menyampaikan informasi sebuah peristiwa tapi juga ikut andil dalam pergolakan masyarakat jika informasi yang disampaikan media tersebut tidak menyejukkan.

"Jadi media tidak hanya membangun tapi juga bisa menghancurkan," katanya. (RF)

Komentar Anda

Berita Terkini