"Saya secara pribadi mengucapkan selama kepada pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin," ujar Eka saat berbincang dengan Faktanews.id, Selasa (21/5/2019).
Eka mengaku tidak masalah jika dirinya disalahkan atau disebut "cebong" hanya karena menyampaikan ucapan selamat kepada Jokowi-Ma'ruf.
"Ya tidak masalah itu. Tapi tapi harus berani menyampaikan karena rekapitulasi tingkat kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat sudah selesai. Netizen ini harus diedukasi," tandas Eka.
Menurut Eka, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi bisa mengajukan gugatan kepada Mahkamah Konstitusi jika tidak puas terhadap apa yang diumumkan KPU terkait Pilpres.
"Mendorong segala permasalahan dugaan kecurangan menempuh jalur MK," katanya.
Eka juga menyampaikan kritik terhadap BPN Prabowo-Sandi yang kurang sigap dalam mengantisipasi segela bentuk potensi kecurangan pada Pilpres yang berlangsung pada 17 April 2019 lalu.
"Ini kritik saya karena kita kurang antisipasi. Sebenarnya kita bisa antisipasi kecurangan itu melalui saksi," katanya.
Jika berbicara soal kecurangan, Eka menegaskan perlu adanya intropeksi diri. Sebagai Caleg, Eka juga menemukan kecurangan. Tapi, Eka mengaku sudah menyampaikan ucapan selamat kepada Caleg terpilih yang menjadi rivalnya.
"Kalau bicara curang, kita juga harus pandai bercermin pada diri sendiri, banyak potensi kecurangan di dalam tubuh partai sendiri, dengan memanfaatkan posisi struktural, saksi dan lain-lain tapi ya itulah politik, kadang banyak yang melupakan prinsip kejujuran dan keadilan," katanya. (RF)
