-->
    |

Quick Count Jenggala Center: Jokowi 54,81% Dan Prabowo 45,19%

(Jenggala Center konfrensi pers soal hitung cepat Pilpres)
Faktanews.id - Tim Pemenangan Nasional Jenggala Center merilis hasil quick count atau hitung cepat Pemilihan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden 2019. Hasil sementara, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin berhasil mengungguli perolehan suaranya dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.

Ketua Tim Pemengan Jenggala Center, Iskandar Mandji mengatakan berdasarkan data yang masuk pada pusat pengolahan data Jenggala Center pasangan Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara  54,81 persen dan Prabowo-Sandi 45,19 persen.

"Sample datanya yang masuk sementara ke kita ada 1700 TPS di daerah operasi dari 27 Provinsi. Ini laporan detail secara bertahap dilaporkan dari relawan TPS hingga Bank Data melalui verifikasi per relawan-per TPS," ujar Iskandar saat jumpar pers di kantor Jenggala Center, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019) malam.

Menurut dia, kerja keras Jengala Center selama 3,6 bulan berhasil membantu memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Ada dua strategi yang digunakan Jenggala Center. Selain mengedukasi masyarakat agar menyalurkan hak-hak politiknya, menurut Iskandar, Jenggala Center juga melakukan kerja-kerja sosial dengan menggerakkan komunitas relawan yang berada di bawah naungan lembaganya.

Dia menyebut relawan yang berada di bawah naunggan lembaganya telah bekerja dengan keras tanpa mengenal lelah dengan pola door to door. Selain itu juga mengadakan pasar murah, pemeriksaan kesehatan gratis, kuliner nusantara, pengajian dan lain-lain.

Relawan Jenggala Center diantaranya adalah Perempuan Jenggala, Ulama Muda, Jenggala Otomotif, Jaringan Aktivis (JALA), Laskar Merah Putih, Jaringan Matahari dan lain-lain.

"Dengan straregi-strategi itu, kita berhasil. Misalnya di daerah-daerah yang lemah kita berhasil menipiskan kekalahan. Dan di derah-daerah yang kita anggap menang dipertebal jaraknya. Contohnya di Jawa Barat dan NTB. Kita beru kerja 3,6 bulan karena kita mulai aktif pertengahan Desember 2018 setelah mendapat pengarahan dari pak JK (Jusuf Kalla)," katanya.

Hal yang sama disampaikan Ketu Jenggala Center Ibnu Munzir. Dia mengatakan hasil hitung cepat yang dilansir lembaganya hampir sama dengan hasil hitung cepat lembaga lain. Dia mengatakan, bukan kali ini saja Jenggala Center melansir hasil hitung capatnya terkait Pilpres.

"Kita sudah pengalaman karena kita dari 2009, 2014 dan 2019 melakukan hitung cepat ini. Kita sebar 3000 relawan di 34 Provinsi untuk jadi saksi di TPS. 1 TPS 1 relawan. Tapi kita hanya ngambil sample 1700 untuk memenuhi syarat," tandas dia.

Ibnu mengaku yakin hasil hitung cepat lembaganya akan sama dengan hitungan manual Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal tersebut didasarkan Ibnu pada pengalaman hitung cepat lembaganya selama ini.

"Kalaupun meleset saya kira tidak akan jauh beda dengan hitungan KPU nanti, karena kami sudah punya pengalaman," katanya.

Sementara itu, Ketua Harian Pemenangan Jenggala Center, Pietter Wattimenna menyampaikan bahwa lembaganya independen. Karananya, dia menegaskan apa yang sudah dilakukan lembaga dalam pemenangan Jokowi-Ma'ruf langsung dikomunikasikan ke JK dan Jokowi serta tidak ada kaitan dengan TKN atau TK". tegasnya.

"Jenggala Center ini berkerja secara independen dan kita tidak punya kewajiban untuk melaporkan kegiatan kami baik ke TKN maupun ke TKD. kita lakukan konsolidasi bersama jaringan. Kita membuat peta situasi tingkat kerawanan. Kita bekerja berdasar hasil survei internal lalu dibuatkan kerangka kerja politik sesuai dengan daerahnya. Kita juga minta bantuan Pemda dan aparat keamanan agar kegiatan kita tidak mendapat gangguan," katanya.

Adapun Direktur Eksekutif Jenggala Center, Syamsuddin Radjab menyampaikan lembaganya tidak mempersoalkan jika ada pihak-pihak yang mengklaim kemenangan dan menuduh adanya kecurangan. Menurutnya, lembaganya sudah mengantongi data sementara bahwa perolehan suara Jokowi-Ma'ruf Amin berhasil mengungguli Prabowo-Sandi.

"Persaingan Pilpres ini begitu ketat, beda-beda tipis. Tetapi yang penting bagi Jenggala Center  menang. Soal ada klaim muncul banyak kecurangan yang dituduhka saya kira ada mekanisme yang bisa menyelesaikan itu dengan bukti-bukti-fakta-fakta yang bisa dihadirkan. Mekanismenya sudah disediakan oleh undang-undang," katanya. (RF)
Komentar Anda

Berita Terkini