 |
| (Silatnas Aswaja NU Center) |
Tidak hanya diisi dengan kegiatan persidangan formal, sejumlah kajian, pertemuan, hingga pameran dan bazaar pun dilaksanakan. Salah satu kegiatan adalah silaturahim nasional (Silatnas) Aswaja NU Center dan Kajian Ahlussunnah Wal Jama'ah (Kiswah).
Silatnas Aswaja NU Center dan Kiswah ini mengangkat tema "Kontribusi Ideologi Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah Bagi Keutuhan NKRI". Silatnas dan Kiswah ini digelar di Masjid Ponpes Miftahul Huda Al-Azhar Rabu Malam jam 22:00 WIB (27/02).
Ketua Aswaja Center Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Misbahul Munir mengatakan pentingnya pemahaman Aswaja yang benar untuk semakin dikuatkan. Dikatakannya, Aswaja mengutamakan kebersamaan, sangat tepat untuk Indonesia yang ber Bhineka Tunggal Ika.
"Saling mengafirkan hingga berujung perang saudara adalah karena pemahaman Islam yang salah. Begitu yang terjadi di sebagian negara Timur Tengah. Di Indonesia mulai tumbuh benih-benih pemahaman Islam yang menyimpang, dimana mereka mudah mengafirkan, membid'ahkan dan mensyirikan amaliyah umat Islam Indonesia," ungkap KH. Misbahul Munir saat memberikan sambutan.
"Yang mensyirikkan Tawasul dan ziarah Kubur mereka juga mengaku Islam. Berawal dari mensyirikkan dan mengkafirkan," kata Kyai Misbah, jika dibiarkan akan mengarah ke halal darahnya.
Keberadaan Aswaja Center di setiap tingkatan NU, dikatakan KH. Misbah, sangat penting. Dimana, saat ini belum semua Wilayah dan Cabang NU ada Aswaja Center.
"Jika ada bencana alam, di NU ada LPBI NU (Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim) yang menangani, jika ada bencana Aqidah, maka ada Aswaja Center," ungkap Kyai Misbah.
Silatnas dan Kiswah ini diikuti pengurus Pusat dan Wilayah Aswaja NU Center dan Jamaah umum yang hadir di Munas Alim Ulama dan Konbes NU. Narasumber Kiswah adalah Sekretaris Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur KH. Muhaimin, dan Ketua OKK Aswaja Center PBNU Gus Wahyu NH Aly. (RF)
