-->
    |

Investasi Kilang Minyak di Beberapa Daerah Libatkan Perusahaan Asing, Jokowi: Untuk Membuka Lapangan Kerja

Presiden Jokowi di sebuah rumah makan di Tuban, (Foto: Setpres)
FaktaNews.id - Proyek investasi kilang minyak akan dibangun di beberapa daerah, seperti di Tuban, Balikpapan, Bontang, Cilacap dan Balongan. Pembangunan proyek kilang minyak tersebut akan melibatkan Pertamina dan Perusahaan Minyak asing dari Rusia, Rosneft.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakaninvestasi pembangunan dan upgrading kilang minyak bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.

“Dengan adanya kilang kita ingin investasi itu membuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya, dan sekaligus tentu saja akan meningkatkan ekonomi daerah,” kata Presiden Jokowi menjawab pertanyaan wartawan saat singgah di sebuah rumah makan di Tuban, dilansir dari laman setkab, Jumat (1/2) malam.

Menurut Jokowi, investasi kilang minyak tersebut, terutama yang berada di Tuban, dalam rangka meningkatkan kemandirian dan keadulatan enegeri Indonesia. Kilang Minyak Tuban adalah proyek pembangunan kilang minyak baru dengan kapasitas produksi 300 ribu barel per hari.

Dengan dibangunnya kilang minyak tersebut, diharapkan dapat meningkatkan penyediaan bahan bakar di Indonesia sehingga dapat menurunkan ketergantungan terhadap impor.

“Kita ingin memiliki refinery, kilang minyak sendiri, yang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri sehingga akan meningkatkan kemandirian dan kedaulatan energi Indonesia. Dan salah satu kilang baru yang akan dibangun ya di Tuban ini. Jadi yang di Tuban adalah kerjasama antara Pertamina dengan Rosneft,” ujar Presiden.

Terkait adanya penolakan sebagian warga Tuban terkait lokasi pembangunan kilang minyak itu, Jokowi mengimbau agar segala aspirasi warga disampaikan ke kepala daerahnya baik Bupati maupun Gubernur.

“Yang penting dibicarakan kalau ada yang belum setuju, investasi itu untuk membuka lapangan pekerjaan,” jelas Presiden. (FK)

Komentar Anda

Berita Terkini