-->
    |

Peta Pilpres di Kantong Golkar: Potret Pilkada Sulsel Versi Sinergi Data Indonesia


FaktaNews.id - Direktur  Senergi Data Indonesia (SDI) Barkah Pattimahu mengungkapkan Pilgub daerah Sulawesi Selatan memiliki korelasi yang kuat dengan ajang bergengsi lima tahunan yaitu pemilihan presiden. Hal itu disampaikan dia dalam konferensi pers dengan tema "Peta kekuatan Capres di Kantong golkar: Potret Pilkada Sulsel” di Jakarta Selatan, Minggu (11/03/2018).

Survie dilakukan di  daerah Sulsel di 24 kabupaten/kota pada Tangga 14 hingga 20 Februari 2018. Responden yang diwawancarai sebanyak 1000 orang dengan margin of erorr 3.16% pada tingkat kepercayaan 95% responden dipilih dengan menggunakan metode multistage random samping.

Menurutnya, survie tersebut menghasilkan sejumlah temuan. Pertama, alumni capres 2014 yaitu Joko widodo  dan Prabowo Subianto masih mendominasi hasil polling. Joko Widodo sebagai Capres didukung oleh pemilih Sulse sebesar 53.80% disusul Prabowo Subianto 20.10%, sementara calon lain yang ikut meramaikan bursa masih dibawah 3%.

“Meski tertinggi dukungan Joko Widodo di Sulsel masih dibawah perolehan suara pada Pilpres 2014. Yang mencapai 71.41%. Sementara dukungan Prabowo Subianto juga Masi dibawah raihan suara pada Pilpres yakni 28.59%,” paparnya.

Temuan Kedua, Pilkada Sulsel menghadirkan 3 pasangan calon yang bersaing ketat yakni Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar meraih dukungan suara 27.50% disusul Nurdi Halid-Aziz Kahar Mudzakkar dengan elektabilitas mencapai 24.80%, posisi ketiga Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman 21.20%. dan Agus Arifin Nu'mang-tanri Bali Lamo 8.9% serta suara yang masih belum memutuskan 17.60%.

Selanjutnya, bersarkan survie yang pernah dilakukan SDI pada Desember 2017 lalu, raihan suara Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar mencapai 30.30% dengan demikian suara pasangan ini mengalami penurunan di survie Februari 2018. Hal berbeda terjadi pada Nurdi Halid-Aziz Kahar Mudzakkar Yang pada survie sebelumnya mencapai 20.30% kini naik menjadi 24.80%, di posisi ketiga Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman 20.00% di Desember 2017 dan pasangan yang stabil dukungannya adalah Agus Arifin Nu'mang-tanri Bali Lamo 8.1% pada survie Desember 2017.

Turunnya suara Ichsan Yasin limpo-Andi Mudzakkar ditengarai karena penolakan publik atas politik kekerabatan atau dinasti di SULSEL. Sebagai isu Nasional, penolakan atas pokok kekerabatan/dinasti terkonfirmasi dalam survie SDI, dimana lebih dari separuh atau 62.29% pemilih tidak menyetujui politik kekerabatan/dinasti. Hanya 23.49% yang menyatakan setuju.

Dukungan yang impresif terjadi terjadi pada Nurdin Halid-Aziz Kahhar Mudzakkar. Meski diterpa isu korupsi masa lalu, namun masyarakat SULSEL masih terbuka bagi mereka yang pernah tersandung kasus hukum. Sebanyak 40.90% pemilih yang menyatakan mereka yang pernah tersandung hukum dapat diberi kesempatan sebagai pemimpin. Dan sebanyak 42.70% yang menyatakan tidak dapat diberi kesempatan untuk memimpin.

Nurudin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman, punyak tantangan tersendiri. Dimana publik menilai pengalaman memimpin kabupaten bukan jaminan keberhasilan dalam memimpin provinsi atau sebagai Gubernur. Sebanyak 46.90% menyatakan pengalaman sebagai Bupati tidak menjadi jaminan atau tolak ukur keberhasilan memimpin provinsi. Sementara 33.10% menyatakan hal itu dapat menjamin keberhasilan memimpin provinsi.

Temuan ketiga, mayoritas pemilih SULSEL adalah pemilih rasional dimana 50.60% adalah pemilih rasional, sementara 26.40% adalah pemilih sosiologis dan 19.20% adalah pemilih psikologis. Dari 21.20% pemilih Nurdin Abdullah Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman, sebanyak 54.59% adalah pemilih rasional. Nurdin Halid-Aziz Kahhar Mudzakkar juga mendapat dukungan terbesar atau 52.00% pemilihnya adalah rasional, sementara Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar sebanyak 45.84% dari pendukungnya adalah pemilih rasional.

Siapakah yang akan menang ditentukan oleh kemampuannya meraih swing voters yang mencapai 47.30% dari total swing voters di SULSEL yang mencapai 47.30% tersebut, sebanyak 54% adalah pemilih rasional. Olehnya itu siapakah yang mampu mempengaruhi pemilih rasional dengan visi, misi serta program yang tepat akan berhasil memenangkan pertarungan si SULSEL. dua pasangan yang punyak peluang besar meraih suara pemilih rasional adalah Nurdin Halid-Aziz Kahhar Mudzakkar dan Nurdin Abdullah Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman.

Peluang besar lain yang dimiliki oleh Nurdin Halid-Aziz Kahhar Mudzakkar, karena pemilih SULSEL menginginkan pemimpin dari latar belakang tokoh agama sebesar 29.30% dan pengusaha 18.90% pasangan Nurdin Halid-Aziz Kahhar Mudzakkar adalah cerminan dari dua latar belakang yang banyak diinginkan oleh pemilih. (Hamzah)


Komentar Anda

Berita Terkini